A Great Story Comes With Great Stupidity : 2020

Bahas Komentar dan Tali Sepatu


Sebenarnya salah satu alasan kenapa tiba-tiba gue update blog lagi kemaren adalah karena ini.


(((SEMOGA DIA TENANG)))

Gue belum meninggal ya heyyyyy. Tolong jangan mengadi-ngadi!

Terus alasan lainnya adalah kayaknya gue baru sadar kalo menulis itu salah satu cara ‘pelarian’ gue untuk melepas stress di dunia nyata, ya walaupun yang gue tulis juga tidak penting. Seperti ada ‘beban’ yang lepas dari kepala gue setiap kali selesai nulis.

Tapi, kadang gue juga minder ketika mau ngetik postingan, lalu inget blog temen-temen yang lain isinya lebih berfaedah daripada tulisan gue. Kayak blognya Haw yang bahas teori fisika dikaitkan dengan kejadian di dunia nyata, blognya Adi dengan proyekan kerennya, blognya Yoga Sholihin dengan tulisan fiksinya, blognya Ichsan yang… sama sampahnya kayak gue wkwkwk. *toss*

Sebenernya pengen gitu nulis sesuatu yang berfaedah, yang menunjukkan kecerdasan dan bisa menambah ilmu pengetahuan serta berkepribadian luhur, tapi kok gak bisa. Jadi, yaudah kita bahas dikit komentar di postingan sebelumnya. (Gimana bridging-nya? Mantap, kan?)

Oke, kita mulai.

Balada Membeli Sepatu


ASTAGHFIRULLAH.

BENTAR. INI KOK TAU-TAU SUDAH BULAN APRIL SAJA HEY?!

Perasaan baru kemaren di akhir tahun 2019 udah wacanain bakal update di bulan Januari dengan opening klise, “Wah, gak kerasa gue sudah setahun gak update blog ini.” karena terakhir kali gue update blog itu bulan Januari 2019.

Kalo sudah bulan April gini kan gue jadi harus revisi opening-nya.

WAH, GAK KERASA GUE SUDAH SETAHUN EMPAT BULAN GAK UPDATE BLOG INI.

Mantap.

Ummmm… Bagaimana tahun 2020 sejauh ini?