A Great Story Comes With Great Stupidity : March 2015

Tentang Ngabarin Pacar

"Yog, pacarnya Della nelponin aku terus.”


Sebuah chat dari pacar gue mengawali pagi gue hari itu. Pikiran gue langsung mengarah ke mana-mana. Kan banyak tuh kasusnya jatuh cinta sama temennya pacar sendiri. Di sini gue mulai mengakui bahwa pepatah, “rumput tetangga kelihatan lebih hijau” benar adanya.

“Emang ada apa dia nelponin kamu?” Tanya gue sok cool. Berusaha membuang segala pikiran jelek dan suudzon gue.

Belum sempat menghirup udara, chat gue udah terbalas, “Ya nyariin Della lah.”
Gue sujud syukur.

“Pasti Della ngilang gak ada kabar, kan?” gue coba menebak. Sebagai sesama cowok gue tentu tau alasan kenapa cowok nelpon temen pacarnya. Alasannya cuma ada dua. Yang pertama jelas pacarnya ‘menghilang’ gak ada kabar dan ini bikin cowok khawatir, satu-satunya cara membuat khawatir itu hilang ya dengan nyari tau ke temen dekatnya, mastiin kondisi pacar baik-baik aja.

Alasan kedua, ya suka sama temennya itu. Rumput tetangga emang keliatan lebih hijau.

Dilema seonggok hape

Kata orang, hidup itu pilihan. Gue setuju. Banyak banget kejadian yang menyebabkan kita harus membuat sebuah pilihan. Nah, kadang pilihannya gak cuma dua, bisa tiga, bahkan bisa lima. Semakin banyak pilihan maka semakin bingung kita.

Baru-baru ini gue pun mengalami sebuah kejadian di mana gue harus membuat suatu pilihan dengan sebuah pertanyaan: 

Pertanyaan ini timbul seiring dengan makin gedenya ukuran hape dari tahun ke tahun. Hape gue yang sekarang pun lebar layarnya 5 inch, karena faktor itulah timbul pertanyaan di atas tadi.

Dari pertanyaan itu gue punya tiga pilihan. Pertama, taruh di kantong celana. Kedua, taruh di kantong jaket. Ketiga, taruh di tas.