A Great Story Comes With Great Stupidity : Ngomentarin

Ngomentarin: Keyword Menuju Blog

Sebagai seorang blogger, hal pertama yang biasanya dilakukan ketika lagi buka blogger.com adalah:
1. Ngecek apakah ada komentar baru di blog?
2. Ngecek berapa pengunjung blog per hari?
3. Ngecek AdSense apakah sudah $3800/bulan atau belum?

Menurut gue ya normal aja melakukan hal di atas, apalagi untuk poin nomor 1 dan 2. Kalo buka blogger.com lalu enggak ngelakuin dua poin teratas itu rasanya kayak pacaran, tapi enggak boleh gandengan karena bukan muhrim.

Untuk poin 3 sih gue belum bisa melakukannya, nyoba daftar aja ditolak mulu sama google. Huhuhu. Kayaknya gue musti nyoba daftar Adsense di altavista deh, ya? Biar anti-mainstream.

(((altavista)))

Anyway, walaupun belum bisa menghasilkan uang dari pasang iklan di blog, ya gue gak sedih-sedih amat sih, karena tujuan gue ngeblog cuma berbagi cerita aja, bukan ngejar receh google. Kalopun dapet recehan, ya… Alhamdulillah, enggak dapet, ya… enggak apa-apa. Karena gue percaya rezeki itu sudah ada yang mengatur? Betul tidak? Bangkai, gue bisa bijak juga ternyata.

Nah, kadang saat mengecek jumlah pengunjung dan mendapati bahwa blog ini datangin lebih banyak pengunjung dari hari biasanya (misalnya biasa 500 visitor/day, kali ini jadi 501 visitor/day), gue tentunya mengecek ‘sumber lalu lintas’ karena penasaran: Apa yang membawa orang-orang ini kesasar di blog gue?

Ngomentarin: Kiamat Versi Gue

Selain ketahuan ngupil sambil merem-melek, salah satu ketakutan terbesar manusia itu adalah saat datangnya hari kiamat. Siapa tau ada yang belum tau nih, kiamat sendiri artinya akhir dari dunia ini. Semua bakal musnah, yang tersisa hanyalah penyesalan.

Asik gak tuh?

Emang sih kita gak tau kapan hari kiamat itu datang, karena itu semua rahasia Tuhan. Yang kita tahu hanya tanda-tanda bahwa kiamat itu sudah dekat. Mirip-mirip kode dari gebetan pas lagi PDKT, tapi ini versi serem karena featuring Dajjal. Walaupun datangnya hari kiamat masih menjadi misteri, banyak juga sih yang ramalin kapan datangnya hari kiamat.

Ramalan soal kiamat yang paling heboh jelas ramalan suku Maya nun jauh di sana. Menurut kalender suku Maya, kiamat bakal terjadi pada pergantian tahun 2012. Mungkin karena tahun 2011 sudah eranya sosial media, maka soal ramalan kiamat ini bener-bener menyebar luas dengan cepat. Bahkan sempet-sempetnya ada yang ngambil keuntungan dengan bikin film soal ramalan kiamat itu. Gokil gak tuh? Pasti yang bikin filmnya anak ekonomi nih. Bikin film mengangkat isu yang kekinian, biar untung banyak. Hih!
Hancur, kayak hubungan kita :"
Flashback dikit, pada tahun ajaran 2011/2012 itu gue kelas 12 SMA dan pas ada isu kiamat ini gue bingung harus seneng atau sedih.

#Ngomentarin: Starter Pack Untuk Gaul

Dari tahun ke tahun, perkembangan model pakaian itu cepet banget. Tiap tahunnya, bahkan tiap bulan selalu aja ada aja model baju baru. Beberapa hari yang lalu, rame tentang foto baju bolong-bolong yang ada di salah satu mall dan harganya mahal banget. Bahkan lebih mahal baju itu daripada gaji harian kuli bangunan. :"


TIGA RATUS EMPAT PULUH SEMBILAN RIBU SEMBILAN RATUS RUPIAH!

Melihat harga pakaian yang lebih mirip kain pel begitu, tiap liat ada yang beli bawaanya pengin langsung datangin dia dan teriak, “PENDOSA! PENDOSA! PENDOSA!”

Sebagai anak ekonomi tentunya gue berpikir bahwa tindakan membeli pakaian bolong-bolong itu adalah perilaku konsumtif. Tujuannya hanyalah untuk memenuhi keinginan, bukan kebutuhan. Keinginan untuk dibilang gaul. Bukan kebutuhan untuk melindungi tubuh si pembeli. Misalnya aja dia mau ke mall nih naik motor. Dipake siang-siang bikin gosong tidak merata, kalo dipake malam-malam malah bikin masuk angin. Kalopun sampe mall belum tentu lolos dari satpam. Huhuhu.
Jadi, bagi anak ekonomi, membeli baju bolong-bolong itu merupakan tindakan penuh dosa.

PENDOSA! PENDOSA! PENDOSA!

Daripada uang Rp 349.900 dibelikan 1 baju bolong-bolong dengan merk terkenal yang bikin pemakainya masuk angin, mendingan uangnya dibelikan selusin baju biasa. Lalu dipakai tiap hari, sampai bolong-bolong, baru deh jual dengan harga Rp 349.900.

Coba itung, 12 x Rp 349.900 = Rp 4.198.800

EMPAT JUTA, CUY! GOKIL. PELUANG BISNIS NIH!

Selain baju bolong-bolong, sekarang juga lagi nge-trend juga yang namanya ripped jeans alias… celana jeans sobek-sobek. Jadi, mereka jual celana jeans yang udah sobek-sobek dari sononya, bukan sobek secara normal karena keseringan dipakai oleh pemiliknya. Ide ini mungkin didasari dari banyak yang pengin pake ripped jeans tapi untuk bikin bolongnya alami susah dan lama, dibolongin sendiri pake silet, cutter atau chainsaw hasilnya jelek, voila… KITA JUAL AJA RIPPED JEANS!

Ide cemerlang ini kalo dipikir-pikir hampir mirip kayak mau punya pacar tapi gak mau ribet diproses kenalan, PDKT, hampir kena PHP karena dia PDKT gak sama lo aja. Untuk mendapat pacar secara singkat ya… REBUT AJA PACAR TEMEN!

Bangkai.
 
Ripped jeans yang bener

Ripped jeans yang salah
Selain baju dan celana, sempet juga ada yang jual sepatu bolong-bolong juga dengan harga mahal. Sama seperti ripped jeans, ide ini mungkin didasari dari mitos sepatu conv*erse.

“Makin buluk, makin keren.”
harganya 8 juta :"
Ingat, mitos itu hanya berlaku untuk sepatu, tidak untuk jomblo. Karena mitosnya bakal berubah jadi “Makin buluk, makin gak laku.” :’)

Anyway… Gue pun menyimpulkan, ketiga item ini merupakan starter pack untuk gaul saat ini. Starter pack tidak akan ada tanpa adanya role mode alias orang pertama yang memakainya dan kemudian menjadi trend. Misalnya aja kumis dan brewok jadi ngetrend karena Wak Doyok, maka ketiga item bolong-bolong tadi tentu role mode-nya adalah… gembel.
Iya, gembel. Setelah sekian lama cari perhatian dengan memakai baju bolong-bolong, celana bolong-bolong, keliling ke sana ke mari, dikejar satpol pp, akhirnya usaha kerasnya untuk menjadi influencer di dunia fashion tidak sia-sia. :’)

Mungkin emang zaman sekarang ya gaulnya adalah dengan berpakaian ala gembel begitu, karena tiap zaman pasti punya starter pack untuk gaul. Gue pun dulu juga membeli item-item tertentu sebagai starter pack untuk gaul pada masa itu. Tapi namanya juga perkembangan zaman, starter pack gaul zaman dulu ya cocoknya di zaman itu, gak bakal cocok dipakai di masa sekarang (2016).

SD (2000-2006)
Zaman gue SD dulu, seorang murid dikatakan gaul apabila memakai tas dengan tali satu. Jika tas pada umumnya punya dua tali, maka tas gaul ini hanya punya satu tali dan cara memakainya disilangkan di dada, jadi tas ini hanya bertumpu di salah satu bahu. Oiya, ini bukan tas selempang/post-man bag, ya.

Tas ini cocok untuk murid pemalas karena kalo murid rajin yang memakai tas ini, pasti bahunya turun sebelah dan dia jalannya miring. Murid rajin selalu membawa semua buku ke sekolah dan ini… BERAT, CUK!

Selain tas tali satu, saat itu juga ngetrend tas seret. Jadi, di tasnya ada rodanya gitu kayak kotak infaq masjid dan kalo capek digendong, tinggal tarik dan seret aja. Mirip koper gitulah.

Untuk item di luar sekolah, saat itu di SD gue ngetrend banget pake topi tapi bagian kepalanya bolong. Cuma ada lidah topinya doang. Mirip topi yang sering dipakai pemain tenis gitu. Kalo pake topi begini ke sekolah. Beuuuuuh. Dijamin, langsung disita guru.

Biar makin gaul, saat itu kami melengkapi dengan membeli pin atau bros yang dijual penjual mainan yang mangkal di depan sekolah. Makin banyak pin yang ditempel di tas, makin gaul. Ini salah satu pin kebanggaan gue dulu:

Kalo sekarang gue make pin itu, pasti gue dikucilkan dari pergaulan.

SMP (2006-2009)
Masa SMP adalah masa di mana kami menuju puber. Masa di mana kami mulai berani untuk suka dan nyatain perasaan ke lawan jenis. Masa di mana kami pengin dianggap anak gaul dan gampang dapetin pacar.

Saat itu lagi rame-ramenya distro. Sumpah, banyak banget distro. Hampir di tiap sudut jalan pasti ada aja distro. Gue sempet mikir, “Ini distro atau tikus? Cepet amat berkembang biaknya!”

Karena lagi rame distro, jelas biar gaul ya apa-apa beli di distro. Gak ada lagi yang namanya beli di mall.

Beli baju, di distro.

Beli celana, di distro.

Beli bawang merah, di distro.

SEMUA DI DISTRO! GILA!

Starter pack untuk menjadi gaul saat itu adalah baju kaos yang lengan dan panjang bajunya itu pendek alias cingkrang, dipadukan dengan boxer dan celana botol atau pensil, jangan lupa memakai celananya dibawah pinggang jadi merk boxernya bisa keliatan.

Kalo udah make starter pack begini saat jalan bareng temen. FIX, NAK GAHUL!

Kalo zaman sekarang make starter pack begini saat jalan bareng temen. FIX, DIKUCILKAN DARI PERGAULAN!

Karena kalo ke sekolah gak mungkin pakai starter pack seperti itu, maka biar keliatan gaul di sekolah ya bisalah make jaket jumper atau hoodie hasil beli di distro. Untuk pelengkap, jika saat SD kami menggunakan pin, maka di SMP, semua tag merk barang hasil beli di distro itu digantung di tas. Makin banyak tag merk-nya, makin gaul.

SMA (2009-2012)
Selayaknya anak SMA kebanyakan, membuat band menjadi salah satu goals anak SMA masa itu. Sayangnya gue cuma bisa main suling, jadi ya gue gak memasukkan bikin band menjadi goals. :’)

Saat itu juga lagi booming musik metal, rata-rata temen gue pun bikin band metal dan ini berpengaruh sama gaya berpakaian. Starter pack anak gaul masa itu adalah skinny jeans hitam, baju kaos band-band metal (entah luar negeri, lokal atau band temen sendiri) yang biasanya warna hitam juga dan sepatu sneakers. Biar lebih gaul, jika saat SD item pelengkapnya adalah pin, lalu pas SMP adalah tag-merk baju, maka di SMA… stiker band-band metal yang ditempelin di sekujur helm. Makin penuh stiker, makin gahul.

Bahkan ada yang nempelin di kaca helmnya juga.

Ehm. YA ENGGAKLAH.

Nah, untuk yang gak suka musik metal, starter packnya cenderung lebih normal. Celana jeans, kaos, jaket varsity (baseball), sneakers. Tampak normal dan gaul abis.

***** 
Makin dewasa cowok kayaknya starter pack-nya makin normal dan cenderung gak aneh-aneh. Karena menurut gue, cowok itu simpel banget pakaiannya. Kami, para cowok selalu punya item-item yang tak lekang oleh waktu kayak celana jeans, kaos hitam dan putih, jaket dan sneakers. Jadi, biarpun gak ngikutin perkembangan fashion yang makin gila (entah model ataupun harganya), kami masih mampu bertahan hidup dan gak dikucilkan dari pergaulan.
…dan ingat,

Uyeah, beibeh. Kalo kamu, gimana starter pack-nya?



Nb: harusnya gue nyebut denim bukannya jeans, karena jeans itu nama produk. Tapi karena takut pada bingung, yaudah gue sebut yang umum aja.

---
Sumber gambar:
https://www.suratkabar.id/19948/gaya-hidup/walah-baju-bolong-bolong-ini-bikin-geger-netizen-lantaran
http://www.basenotes.net/threads/370802-good-look-or-not-ripped-jeans-on-men
http://wheretoget.it/look/1999068
http://www.highsnobiety.com/2015/01/20/mens-ripped-jeans/
http://www.ebay.com/bhp/womens-ripped-jeans
http://wolipop.detik.com/read/2016/08/30/113957/3286702/233/desainer-jual-sepatu-kotor-dan-rusak-seharga-rp-87-juta-jadi-kontroversi
https://www.brilio.net/news/tren-fashion-unik-kaos-rombeng-ini-dijual-ratusan-ribu-di-mal-151218v.html
http://www.tashawa.com/jual-tas-anak/
https://indonesian.alibaba.com/product-detail/multi-functional-outdoor-sport-chest-pack-bag-pouch-belt-school-bag-one-strap-school-backpack-for-kids-es-h198--60218549755.html

Ngomentarin: Fakta Hewan (18+)

Dari gue kecil, keluarga gue selalu memelihara tuyul kucing. Jadi bisa dibilang kalo antara gue dan kucing itu akrab banget. Ajaibnya, setelah hidup bersama kucing yang silih berganti, kemaren gue baru tau ternyata kucing-kucing itu punya bahasanya sendiri yang ditujukan ke majikannya.

Gokil.

Setelah dapat info tadi, gue mencoba menjadi majikan yang baik bagi kucing gue, si Blaszczykowsky alias Black alias si Item. Gue mencoba menerjemahkan gambar di atas dengan kelakuan si item, karena akhir-akhir ini si item kelakuannya makin kurang ajar. Setelah dikasih sarapan, dia bakal pergi main seharian di luar rumah, pulang pas sore, ngeong-ngeong minta makan, abis dikasih makan, dia pergi lagi dan besok paginya baru pulang langsung ngeong-ngeong minta makan… dan kembali ke awal. Item cuma numpang makan aja di rumah. Kurang ajar banget, kan?

Entah apa yang terjadi dengan si Item sampai dia berubah begitu. Gue pengin si item kembali seperti dulu. Item yang masih jadi kucing rumahan. Kerjanya tidur terus di bawah meja, gak pernah kelayapan, kalo pun ke luar rumah, itu pun cuma untuk pipis dan boker, lalu kembali masuk ke rumah dan tidur lagi. Item bener-bener gak pernah kelayapan, apalagi kenal dunia malam.

Ngomentarin: Alasan Pokemon Go Bisa Booming

Beberapa hari terakhir, game Pokemon Go mendadak booming banget. Buat yang belum tau, Pokemon Go adalah game yang menerapkan Augmented Reality (AR) yang mampu menggabungkan bidang 3 dimensi dengan bidang 2 dimensi, jadi objek yang ada di layar (dalam hal ini, pokemon) seakan-akan jadi nyata dan ada di sekitar kita. Jadilah kita nangkap-nangkapin pokemon di dunia nyata. Untuk memainkan game ini juga menggunakan GPS untuk melacak pokemon apa yang ada di dekat kita.

Di bagian bawah akan nunjukin pokemon apa yang terdekat dengan kita dan seberapa jauh langkahnya. Kayak gini:
GOTTA CATCH 'EM ALL!
Nah, ciri-ciri dari para pemain Pokemon Go adalah biasanya mereka berjalan kaki sambil tolah-toleh dan ngeliatin layar hapenya. Kayak orang nyari sinyal gitu. Jika dia berkendara, misalnya naik motor, dia akan menepi di pinggir jalan dan membuka hapenya, lalu menangkap pokemonnya. Sepanjang jalan mendadak banyak banget orang yang suka nepi gitu gara-gara game ini. Bukti bahwa game ini udah meracuni orang-orang.

Kehebohan di dunia nyata ini pun membawa fenomena demam Pokemon Go ini sampai diberitain di televisi. Ibu gue yang menonton berita pun sempet nanya ke gue, “Itu nangkap-nangkapin pokemon maksudnya gimana, sih?”

Mendapat pertanyaan ini gue sempet deg-degan, takut aja dilanjutin, “Ibu juga pengin nyari pokemon. Ntar kamu ajak ibu keliling kota, ya!”

…Untungnya enggak. *sujud syukur*

Dengan penuh kesabaran gue menjelaskan kalo itu hanyalah game belaka. Ibu gue mendengarkan dan sesekali menatap gue dengan pandangan, “Ooooh gitu.” Sesekali pandangannya berubah, “GPS iku opo? Makanan?”

Emang susah ya jelasin ke orang tua. Hingga akhirnya ibu gue nanya, “Kok bisa sampe rame gitu, ya? padahal pokemon doang.”

Gue sempet bingung harus jawab apa. “Uhhh… ya seru aja, Bu.” Jawab gue sekenanya. Kemudian gue kembali ke kamar dan kepikiran pertanyaan ibu gue tadi. KENAPA POKEMON GO BISA BOOMING?!

Setelah tidur dan bangun-bangun salah bantal, gue pun mendapatkan jawabannya…

Ngomentarin: Momen Canggung Saat Shalat Berjamaah

Sebelum gue memulai tulisan ini, gue cuma mau menyampaikan bahwa tulisan ini sama sekali tidak bermaksud menyinggung ataupun becandain agama. Gue hanya mencoba untuk menceritakan beberapa kejadian yang menurut gue canggung banget saat solat berjamaah.


Oke, gue mulai.

Sholat merupakan kewajiban bagi umat muslim. Sholat sendiri bisa dilakuin sendiri maupun berjamaah. Berhubung sekarang lagi bulan Ramadhan, maka masjid akan ramai dengan orang-orang yang melakukan sholat berjamaah, entah sholat wajib ataupun sunnah (tarawih). Gue pun juga melakukannya.

Tapi, kadang gue ngerasa canggung banget saat melakukan sholat berjamaah di masjid. Ada beberapa kejadian yang membuat gue merasa… canggung banget. Misalnya aja:

Ngomentarin Fobia

Gue yakin, tiap orang pasti punya fobia.

Sebelum membahas terlalu jauh, tanpa bermaksud meragukan tingkat intelejensia kalian, gue jelasin dulu apa itu fobia.

Fobia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ketakutan yang sangat berlebihan terhadap benda atau keadaan tertentu yang dapat menghambat kehidupan penderitanya.

Nah, kalo kalian masih bingung (sumpah, bukan bermaksud meragukan tingkat intelenjesia kalian), simpelnya, fobia itu takut akan sesuatu. Udah paham? Oke, lanjut.

Ngomentarin Fakta

Beberapa hari yang lalu gue bersih-bersih following twitter gue. Bukannya apa, temen-temen gue (yang di dunia nyata) udah pada gak main twitter, yaudah gue unfollow, daripada timeline twitter gue isinya cuma link-link gak jelas macam:

One person followed me and one million person unfollowed me // automatically checked by fllwrs.com

Atau link dari media sosial lain, contohnya aja ask.fm, instagram dan path.

Kak, pap pas lagi boker dong – Nih! Ask.fm/blablabla

Maafin wajahku. Huhu… instagram.com/p/blablabalbalba

Ena ena~ (with Pacar At Kost) – path.com/p/blablablabla

Iya, tweet yang isinya sampah link dari media sosial lain ini ganggu mata banget. Apalagi kalo ada link path mantan lagi jalan sama pacar barunya. Untuk yang ini, selain bikin mata perih, hati juga ikutan sakit. Nah, setelah unfollow massal begitu, timeline gue malah sepi. Cuma ada tweet-tweet dari beberapa temen yang masih main twitter dan akun fakta-faktaan yang menghiasi timeline gue. Dan… baca tweet fakta begitu, gue jadi kangen ngomentarin tweetnya, kayak di postingan jadul gue yang ini dan ini.

Yaudah, gue komenin lagi, deh. Here we go!