A Great Story Comes With Great Stupidity : Belajarlah Dari Gundam

Belajarlah Dari Gundam

Baru-baru ini gue punya hobi baru: ngerakit gundam.


Gue emang suka mencoba hal-hal baru dan ngerakit gundam bener-bener menjadi sesuatu yang “baru” buat gue, selain makan beling atau pun melompati lingkaran api. Pas!

Malam itu, pukul 7.30 malam, gue berhasil menyelesaikan gundam gue diiringi oleh suara denduman kembang api. Bukan, ini bukannya mendramatisir keadaan, saat itu emang lagi malam tahun baru. Di saat orang lain merayakan tahun baru dengan berkumpul bersama teman atau keluarga lalu bakar-bakar ayam, jagung dan foto mantan, gue malah ngerakit gundam. 

Perjuangan gue merakit gundam dimulai pukul 11 siang dan selesai hampir 9 jam kemudian.
 
Hai, aku Gouf Custom!
Waktu yang cukup lama untuk merakit mainan yang tingginya gak lebih dari 20 cm itu, lebih-lebih gue ditantang sama kakak gue untuk menyelesaikannya kurang dari 6 jam. 

Gue gagal.

Tapi bahagia.
Gue selalu tersenyum setiap berhasil menyelesaikan satu bagian hingga semua bagian berhasil gue rakit, kemudian digabungkan menjadi satu. Ada sebuah perasaan yang susah untuk diungkapkan ketika berhasil merakitnya.

Awalnya gue baca buku panduannya dengan teliti dan seketika bingung, “Ini apa artinya?” Iya, bukunya pake bahasa Jepang! Dan gak ada translate-nya!!!

Gue jelas bingung soalnya bahasa Jepang yang gue tau cuma :
-Ikeh… Ikeh!!!
-Kimochiiiii~
-MOTTO HAYAKUUUU!!! AHHHH~

Akhirnya gue cuma ngikutin step by step gambarnya tanpa pernah tau apa arti tulisan di bukunya. Sambil menyatukan komponen-komponen kecil yang sesuai dengan kodenya, gue berhasil menyelesaikan bagian tangan, begitu ngeliat jam gue mangap, “Bangke… hampir 1 jam ternyata rakit tangan doang!”

Gue segera menyelesaikan tangan satunya, melihat jam lagi, memastikan kali ini lebih cepat dari sebelumnya dan ternyata berhasil. Gue tersenyum.

Begitu seterusnya, hingga akhirnya lengan, badan, kepala dan titit kakinya gue gabungkan menjadi satu, ditambah dengan senjata-senjatanya. Melihatnya berdiri dengan gagah, membuat gue bahagia.

…dan encok karena kelamaan duduk.

****

“Baca ini!” Joko ngelempar hapenya ke gue dan segera duduk di pojokan kamar gue.

Gue bangkit dari posisi tidur dan mencari bom nuklir untuk gue balas lempar mengambil hape milik Joko yang ada di sebelah gue.

“Apaan ini?” Tanya gue bingung.

“Itu hape, nyet!” balas Joko.

“….”

“Udah, baca aja!” sambung Joko sambil mulai nyanyi lagunya Sam Smith – I’m not the only one.
You and me, we made a vow
For better or for worse
I can't believe you let me down
But the proof's in the way it hurts

For months on end I've had my doubts
Denying every tear
I wish this would be over now
But I know that I still need you here

Dengan perasaan bingung dan diiringi suara sumbang si Joko, gue buka hapenya Joko dan mendapati chat dari pacarnya. Gue scroll dari atas ke bawah, bawah ke atas, atas ke…tinggian #halah. Isi chat-nya bener-bener bikin galau, pantes aja dia nyanyi lagunya Sam Smith, kalo dia bahagia pasti nyanyi lagunya Pharrell Williams yang judulnya happy sambil joget-joget di kamar gue.

Balik ke topik utama. Dari isi chat yang gue baca, gue mendapati bahwa pacarnya si Joko bilang dia mulai bosan. Yang bikin lebih galau ada isi chatnya yang bilang, “Bosan belum tentu gak sayang. Tapi, dari rasa bosan bisa bikin gak sayang lagi.”

Kalo gue dapet chat kayak gitu dari pacar jelas galau. Semacam hidup segan, mati pun tak mau. Selesai membaca chat-nya gue taruh hapenya dan berdehem, “Ehm!”

Joko menghentikan nyanyiannya. Pendarahan di kuping gue seketika berhenti. “Itu alasan kenapa beberapa hari ini sikapnya berubah. Suka ngambek gak jelas.”

“Jadi… putus?” Tanya gue.

“Belum! Tapi jangan sampe! Aku sayang banget sama dia!”

“Tapi dia udah bilang bosan gitu? Itu kode minta putus tapi dia mau kamu yang mutusin!” Jiwa penjomloan massal gue mulai keluar.

Joko diam. Sedetik kemudian dia nyanyi lagunya 5 seconds of summer – Amnesia.
I wish that I could wake up with amnesia
And forget about the stupid little things
Like the way it felt to fall asleep next to you
And the memories I never can escape
'Cause I'm not fine at all

Kuping gue pendarahan lagi.

“Oke... kamu coba aja buat perbaikin. Kalo sikapnya tetap gitu-gitu aja padahal kamu udah berusaha buat berubah, udah… putusin aja. Buat apa perjuangin hubungan kalo usahamu gak dihargai, kan?” Ucap gue sok bijak dengan modus menyelamatkan kuping gue dan penjomloan massal.

Joko menghentikan nyanyiannya. Fiyuh, kuping gue kembali selamat dari suara sumbang Joko. “Buat apa perjuangin hubungan kalo usahamu gak dihargai?” Joko mengernyitkan dahinya hingga bentuknya mirip 3 singa di logo timnas Inggris.

“Yoi.”

Ada hening yang lama di antara kita berdua. Gak lama kemudian Joko memecahkan keheningan itu dengan bernyanyi lagunya Cold Play – Fix You dengan tatapan kosong.

When you try your best, but you don't succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can't sleep
Stuck in reverse

Gue nepok jidat.

“Emang kenapa gak mau putus? Biasa juga gonta-ganti pacar?” Tanya gue untuk menghentikan nyanyian Joko. Iya, Joko emang terkenal playboy. Gue menjomlo 5 bulan, dia udah ganti pacar 3 kali. Teman macam apa dia ini?!! Tidak ada toleransinya sama sekali! *nangis di pojokan*

Joko menghentikan nyanyiannya, kemudian menghela nafas sebentar, “Aku capek. Capek harus ngulang lagi dari awal. Kenalan, PDKT, jadian, bosan, putus, kembali ke awal. Gitu terus sampe Miyabi tobat!”

Gue terdiam. Bukan, gue bukan mikir kapan Miyabi bakal tobat. Gue mencoba mencerna perkataan Joko barusan. Kata “putus” seharusnya dipikirkan matang-matang karena pacaran tidak se-main-main itu, kan? Seorang playboy seperti Joko pun akhirnya sadar.

Gue menatap gundam yang berdiri di meja gue dan tiba-tiba kepikiran kalo pacaran itu kayak ngerakit gundam.

Mulai dari pertama memutuskan untuk membelinya, kita pasti telah jatuh cinta dan berusaha untuk merakitnya. Membaca buku petunjuknya walaupun gak ngerti bahasanya, tujuannya satu: agar mengenali komponennya. Ketika kita jatuh cinta dengan seseorang, kita juga akan berusaha untuk mendapatkannya kan? Untuk bisa ‘dapetin’ orang yang kita suka, kita harus mengenalnya lebih jauh, kan?

Jika di gundam kita sudah tau komponen-komponennya, kita akan menyatukannya menjadi sebuah bagian tubuh, satu per satu hingga semua bagian tubuh selesai dirakit. Dalam perasmaraan, ketika kita sudah mengenal orang yang kita suka, maka akan terjadi proses PDKT. Setahap demi setahap, merakit rasa nyaman untuk si dia, mulai dari perhatian kecil hingga mulai berani punya panggilan sayang. Setiap tahapan PDKT yang berhasil dilalui pasti akan membuat tersenyum, sama seperti ketika berhasil merakit bagian tubuh gundam.

What next? Menyatukan semua bagian tubuh menjadi sebuah gundam. Kemudian bahagia… dan encok.

Ketika semua proses PDKT dirasa cukup, pasti akan berlanjut ke sebuah hubungan bernama pacaran. Senang? Jelas. Cuma orang aneh yang gak senang ketika mendapatkan apa yang diinginkan.

Yang jadi masalah adalah setelah lama berpacaran, kadang rasa bosan pasti datang. Mengulang kebiasaan yang sama setiap hari, chat yang monoton, saling sibuk dengan urusan masing-masing, kangen masa-masa PDKT di mana tiap chat yang masuk bikin tersenyum sendiri. Godaan untuk mencari pacar baru datang hingga mulai merubah sikap untuk mulai menimbulkan pertengkaran dan dijadikan alasan putus.

Sama seperti gundam. Kadang, setelah berhasil gue rakit itu gundam gue biarin berdiri di atas meja, tanpa pernah gue sentuh lagi. Godaan untuk membeli gundam baru terus bergejolak dalam hati. Harus kah gue beli gundam baru? Ngerakitnya lama, harganya juga bisa untuk beli nasi bungkus 30 biji. Kalo pun gue beli gundam baru pasti nasibnya akan sama kayak gundam yang udah-udah kan?

Pacar baru juga begitu, belum tentu lebih baik, mungkin lebih baru sih iya.

Iya, gue pun mencari cara agar gak cepat bosan sama gundam gue. Gue mainin dengan cara pretelin beberapa bagian kakinya untuk menciptakan efek robot rusak, juga bermain-main membentuk adegan gitu. Versi ekstremnya sih dicat-cat gitu tapi karena gue masih amatiran, yaudah gak berani. Ehe.
 
"SIAPA YANG MAU GUA SUNNAT?!"
Berantem gara-gara rebutan cewek
Gue jadi menyimpulkan agar gak cepat bosan mungkin bukan dengan meninggalkan yang lama dan mencari yang baru, bisa juga mengubah cara pandang kita, membuat variasi-variasi baru pada hal yang sudah lama kita perjuangin.

“Ya udah, kalo kamu emang pengin serius, ya pertahanin. Gak perlu berubah jadi apa yang dia minta, jadinya ntar dia malah risih. Bikin kejutan-kejutan kecil biar dia gak bosan. Mungkin.”

Joko diam. Mikir. “Bener juga.”

Gue manggut-manggut.

“Ada saran kasih kejutan gimana?”

“Ummm… kejutan, ya?” gue mikir sebentar, “Kamu bisikin dia dan bilang…”

“Bilang apa?” Potong Joko.

“Kamu bilang, “Sayang, aku hermaprodit.” Pasti mengejutkan itu!”

Gue dikeplak Joko pake gundam.




Keterangan:
-Gouf Custom (MG)
-Wing Gundam (HG)

11 comments

Curhatan Joko kok sama ya._.

Reply

berarti udah dapat jawabannya kan :3

Reply

Klu pengen beli yang baru yang lama boleh kok kasih ke gue
gue senang hati menerimanya

http://andrianryudo.blogspot.com

Reply

Hmm hmm mirip ngerakit gundam ya. :)

Reply

Kak yog, ngerakit gundam dan pacaran emang nggak semain-main itu. Tapi beda lah gundam buat dikoleksi, pacar buat teman hidup. Kalau udah serius namanya kekasih. Gundam mah boleh tambah banyak asal duitnya ada! Kalau pacar ga boleh ditambah, ada duit ya kasih gift (halah)

Btw, kakak dapet award dariku! Liat ya di http://shaacchan.blogspot.com/2015/01/2nd-liebster-award.html . Harus diikutin ih biar rame dan ngehitz!! Hahahaha

Reply

Huhuhuhu... kok lama amat yak untuk ukuran segitu? Gue sama abang gue rakit kapa yang ukurannya 80 CM 4 hari, totalnya 151 Jam!!! Istirahat nggk dihitung

Reply

Buset dah, itu yang PG ya? terus itu kan elu berdua, 4 hari wajar :p
gue juga baru2 aja mulai ngerakit gundam, nyoba yang MG hehe

Reply

kan pacar bisa juga dikoleksi. ehe..

aaak maaf ya kayaknya gabisa nerusin awardnya, gak main award-awardan lagi :'))

Reply

Post a Comment

Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca postingan gue. Gak perlu ninggalin link blog untuk dapet feedback, karena dari komentar kalian pasti dapet feedback yang sepadan kok.

Terima kasih!