A Great Story Comes With Great Stupidity : Hubungan Antara Mencari Pacar Dengan Pasar Persaingan Sempurna

Hubungan Antara Mencari Pacar Dengan Pasar Persaingan Sempurna


Memasuki awal tahun 2014, di timeline twitter gue banyak yang ngetweet,

'Udah 2014 masih galauin mantan? LEMAH!'

'Udah 2014 masih retweet-in tweetnya dwitasari? LEMAH!'

'Udah 2014 masih stalkingin twitter mantan? LEM... Eh, lo kuat nahan nyesek sendiri? SEMBAH!! SEMBAH!!!'

Lalu ada tweet yang lebih nyesek,

'2014 masih jomblo? HAHA...'


Harus diakui bahwa status jomblo kesannya hina banget. Jomblo itu semacam kekurangan fisik yang dijadiin becandaan di acara komedi TV untuk buat orang lain ketawa, selain dengan lempar tepung tentunya. Status jomblo dibecandain, digodain dan diolok tiap malam minggu. Semakin lengkaplah derita jomblo.

Sebagai mahasiswa ekonomi, gue menganalisis tentang banyaknya jomblo di Indonesia. Menurut gue, nyari pacar itu sama aja kayak beli barang di pasar persaingan sempurna.

Gimana maksudnya?

Apakah banyak jomblo dijual di pasar? Oke, bukan. Pasar persaingan sempurna sendiri artinya adalah pasar di mana penjual dan pembeli sangat banyak sehingga harga tidak dapat ditentukan oleh seseorang melainkan oleh kekuatan penawaran dan permintaan.


Bingung? Gini deh, contohnya aja penjual hape. Kadang di mall ada lantai yang khusus menjual hape kan? Bahkan mereka sebelahan. Coba deh kunjungi counternya satu per satu, harga hape yang dijual, gak akan beda jauh. Itu lah pasar persaingan sempurna.

Kenapa bisa gue simpulkan nyari pacar itu kayak beli barang di pasar persaingan sempurna? Gue telaah dari ciri-ciri pasar persaingan sempurna itu sendiri.

Ciri pertama: Jumlah penjual banyak (satu jenis barang dijual banyak penjual).

Sebelum memulai lebih jauh gue jelasin dikit:

Diibaratkan penjual itu adalah cewek. 

Pembeli adalah cowok. 

Produk yang dijual adalah status jomblo. 

Harga adalah kriteria atau standar yang harus dicapai untuk dapet pacar.

Maksud dari ciri pertama adalah, jumlah penjual (cewek) yang menjual suatu produk (status jomblo) itu banyak. Atau simpelnya: banyak cewek yang jomblo. Gue pernah baca, perbandingan jumlah antara jumlah cowok dan cewek di dunia adalah 1:4. 

Satu banding empat!!

Ketika lo jomblo, ada 4 cewek yang jomblo dan siap lo pacarin.

Nah, ketika pembeli (cowok) mencari barang dari seorang penjual (cewek jomblo), dia akan dihadapkan oleh banyak pilihan. Tinggal bagaimana pembeli selektif dalam memilih barang yang akan dibelinya.

Intinya: Jangan khawatir kalo ditolak satu cewek, masih banyak cewek lainnya.

Ciri kedua: barang yang diperjual belikan bersifat homogen.
Homogen disini artinya adalah sejenis. Bukan, ini gue bukan ngomongin soal hubungan asmara antara cowok dengan cowok. Barang yang diperjual belikan bersifat homogen alias sejenis. Yap, dalam pasar persaingan sempurna, setiap penjual (cewek) pasti akan menjual barang yang sejenis, dalam kasus ini adalah status jomblonya. Tinggal para pembeli (cowok) yang memilih singgah di toko mana untuk sekedar bertanya-tanya soal barang itu atau langsung membelinya. Intinya adalah selektif dalam membeli barang (status jomblo). Jangan sampe ketika udah beli, eh taunya gampang rusak alias masih belum move on dari mantannya.

Intinya: walau banyak cewek jomblo, jangan mudah tertipu. Bisa aja status jomblonya hanya untuk mencari pelarian buat manas-manasin mantannya.

Ciri ketiga: Pemerintah tidak ikut campur dalam pembentukan harga.
Ini lumayan kejam ya? Pemerintah gak ikut campur dalam penentuan standar dalam pencarian pacar. Untungnya para penjual (cewek) gak bisa seenaknya nentukan harga di pasaran. Maka dari itu, para pembeli (cowok) cuma perlu menyiapkan keberanian dan muka yang tebal untuk berpindah dari satu penjual ke penjual lain agar menemukan barang yang dicarinya.

Intinya: sebagai cowok, harus rela berkorban, pindah dari satu cewek ke cewek lain saat PDKT untuk nemuin pacar yang standarnya sesuai dengan kemampuan lo.

Ciri keempat: Pembeli bebas memilih produk. Juga bebas keluar masuk pasar.
Seorang pembeli (cowok) ketika mencari barang di pasar persaingan sempurna, maka ia bebas memilih produk yang dicari. Dari satu penjual (cewek) ke penjual lain untuk mencari barang yang sesuai dengan keinginannya. Ketika sudah berhasil menemukannya apakah langsung dibeli? Belum tentu. Pembeli (cowok) bebas keluar masuk pasar alias bisa aja cuma sekedar tanya-tanya tapi gak beli. Semacam PHP gitu.

Intinya: Girls, cowok emang PHP.

Ciri kelima: Penjual dan pembeli mengetahui keadaan pasar.
Mengetahui keadaan pasar maksudnya adalah sudah saling tau harga yang ada di pasaran. Bukannya saling tau daleman si penjual A warnanya ijo tosca, beha penjual B talinya udah kendor ataupun si pembeli C itu kalo pake celana dalam ditaruh di kepala. Bukan, bukan yang kayak gitu.

Jadi, Pembeli (cowok) yang ingin membeli (pacaran) pasti tau harga (standar) yang dijual oleh seorang penjual (cewek). Cowok itu taunya cewek bakal nyari cowok yang tampan, mapan dan bikin nyaman. Jika standar itu belum dicapai cowok, maka cewek itu pasti gak akan di dapat. Karena sudah kodratnya seorang cewek untuk punya standar yang tinggi, agar cowok berusaha untuk memantaskan diri.


Contoh aslinya dalam teori ekonomi:
Misalnya seorang pembeli pengin beli iphone 5, tapi cuma punya uang Rp 10.000. Apakah dia bisa beli? Enggak kan? Biar pun pindah ke counter sebelah pasti gak akan terbeli juga. Biar lo tawar sampe mulut berbusa pelangi gak akan juga lo dapetin iphone 5 dengan harga Rp 10.000,-

Dan sudah sepantasnya pembeli berusaha memenuhi harga yang ada di pasaran jika ingin memiliki barang itu. Pun dengan barang yang dijual, semakin berkualitas barang yang dijual, harganya pun semakin tinggi. Semakin cakep cewek yang lo taksir, maka semakin tinggi standarnya untuk bisa jadi pacarnya dia.

Jadi maksud ciri kelima ini adalah: tau diri dalam memilih calon pacar.

In the end of the post, Kenapa banyak jomblo? balik ke pernyataan di awal. Nyari pacar itu kayak beli barang di pasar persaingan sempurna.

Kadang, ketika kita pengin beli barang, harganya gak sesuai dengan budget.
Kadang, udah keliling mall, berpindah dari satu toko ke toko lainnya, pas udah ketemu tau-tau gak jadi beli karena ngeliat barang lain yang lebih menarik.
Kadang, udah Tanya harga dan spesifikasinya, udah keluarin dompet eh taunya cuma ngeliat foto mantan di dompet.

Kadang ketika kita pengin nyari pacar, giliran udah ketemu tapi standarnya ketinggian, kadang udah PDKT tapi akhirnya gak jadian, kadang terlalu banyak gebetan, ada yang kegeeran akhirnya ngecap PHP.

Karena nyari pacar itu kayak beli barang di pasar persaingan sempurna, penjual (cewek) dan pembeli (cowok) gak bisa nentukan harga (kriteria) di pasaran. Pembeli pengin barang X selalu ada aja kekurangannya, maka yang mereka perlukan hanyalah mencari barang yang sesuai dengan keinginan, kemampuan membeli dan kepuasannya dapat terpenuhi.

Bahagia itu sederhana, gak perlu makan di restoran bintang lima, asal di kaki lima dan sama kamu, aku sudah senang. Gitu.





Sumber gambar:
Pasar: pinjem di sini.
Cowok nangis: pinjem di sini
Cowok dikelilingi cewek: pinjem di sini.

43 comments

Jadi .... ini postingan dalam rangka putus Yog? #eh #salahfokus #mungkinjugasalahnangkep

Well .... intinya teori ekonomi bisa dipake buat PDKT yah *ehem* *uhuk*

Reply

Ohh gitu tohhh.. *menyimak komentar bang farid*
Tapi nggapapa kok, Yog. Ditolak satu kan masih ada tigaaa.

Reply

Bahasanya berat euy... tapi keren bisa menganalogikan prinsip ekonomi dengan kejombloan.

Reply

analoginya beratt XD
kapan-kapan hubungan sama fisika dong :D

Reply

Anjir, ini gue belajar cara jadi perdagangan manusia. :v

Reply

Hahaha masa sih?
errr... gue benci fisika x))

Reply

kampret :))
iya, jumlah cewek jomblo banyak, tapi yang mau sama kita ini yang perlu dipertanyakan jumlahnya berapa :))

Reply

bukan, draft ini sudah jadi sebelum putus :')

iya, pelajari baik2 setiap teori yg ada bang

Reply

perbandinganya keras, cewe disamaain sama pasar, bau, desek-desekan dan penuh keringat. kejam

Reply

haha gue juga dari ekonomi bang dan bener teori yang elu jelaskan emang cocok dengan persaingan jomblo itu mendapatkan barang pemuas kebutuhannya haha lanjutkan :D

Reply

Terlalu ribet gak sih, kenapa ga disamain sama prinsip ekonomi kalo permintaan naik harga naik, kalo permintaan turun harga turun. Eehh gimana sih, belibet gitu hahaha

Ngingetin waktu pelajaran sma nih :D

Reply

Weh, yog. Udah lama ga mampir d blog lo, niih.....
Postingan lo kli ini terbukti luar biasa. Pas gue baca sekali, msih blom pham. Dua kali blom pham jga, tiga kli bru pham.
Sbnernya sih, brat juga yak klo d pkir". Tpi itu seriusan, perbandingan cwe sma cwo itu 4:1? Waahhh... Tpi kok gue belom dpet" yak. Brrti jdoh gue slama ini nge-jomblo jga dong?
Smoga dgan ini, gue bsa dpet psngan. Ngehehe

Reply

Hai, postingan yg keren! Numpang mampir ya, ada info lomba blog keren nih http://pujaputri.blogspot.com/2014/01/dumet-school-tempat-paling-tepat-untuk.html Hadiahnya lumayan loh, enjoyed!:)

Reply

ini pasar loak ato pasar dagang orang sih ? kalo dipikir-pikir nyari pacar begitulah .
menurut gue biarlah pacar dateng sendiri :v

Reply

Ah, menurut gue postingannya nggak berat ah. Gue ngerti tuh hahaha. Anyway, kata cewek tuh: cuma cowok kere yang bilang cewek matre. Dan kata cowok: cuman cewek kere yang jadi cewek matre. Jadi, sama-sama tau dirilah X))

Reply

gue butuh baca sampai 5 kali yak untuk, mengerti apa yang gue baca.
ini sih tentang ekonomi mulu. . cobak tentang cewek cewek gitu pasti gue langsung nyambung meskipun baca setengah hahah #abaikan deh
ini hebat memang kalau cari pacar harus diseleksi gini. biar ngak menyesal nanti jika udah jadian hihi :P

Reply

waaaaaawwww ini postingannya keren yahh menganalogikan cari pacar dengan pasar persaingan sempurna .. materi yang pernah saya terima di sma.. hihi... bagus sih tapi kalau jual beli yang semacam itu kayaknya lebih ngena ke moment pas acara lamaran gitu.. kan namanya pembeli (cowok) mau beli sesuatu dari penjual (cewek) ya kan harus pake uang.. nah nilai uangnya di stu... bukan sekedar pacaran tok.. overall i like this^^

Reply

mata lo selek -__- cewek itu penjual! lain pasar.

Reply

AKHIRNYA ADA ANAK EKONOMI JUGAK :)))
thanks :D

Reply

menurut gue gak ribet sih, malah gampang, cuma ciri doang, belum gue masukin kurva dsb :p

Reply

haha thanks udah mau baca 3x :P
gue pernah baca di wowfakta atau apalah itu kalo gak salah tentang 1:4
tiap manusia udah diciptakan saling berpasangan, tunggu aja nemu jodohmu :))

Reply

pasar itu maksudnya bukan pasar yg errrr... pasar itu setiap transaksi di suatu tempat.
kalo cewek mah enak nunggu cowok yg nyari #eh

Reply

haha :))
pas tuh untuk poin ke-5. tapi menurut gue harus tetep sesuaikan sama keadaan lo, ya ntar jadinya si cowok bilang ceweknya matre :p

Reply

haaaaa...ini namanya pelajaran ekonomi dasar kelas SMA xixixiix
jadi inget tentang perdangangan dan penjualan, si pembeli dan penjual :)
ide kamu kreatif Yog, aku ja ga sampe kepikiran ke situ huhuhu

tapi misal cowok seperti penjual dan cewek seperti pembeli kok kesannya cewek itu barang yg banyak jadi si cowok bebas memilih ya?? hmmmm

Reply

lah ini kan tentang cari pacar tapi analoginya pake teori ekonomi, ntar deh gue bikin pake geografi -__-
yap. poin nomer 2 tuh :))

Reply

hehe thanks :3
gue gak tau soal lamar-melamar sih makanya gue analogikan ke yang gue tau: cari pacar.
Nah, itu poin nomer 5 kan, harus bermodal :p

Reply

huahaha gue dapet materi yg lebih ribet lagi pas kuliah x))
karena perbandingan cewek dan cowok itu 4:1, lalu kebanyakan cewek lebih sering nunggu daripada nyari, menurut gue sih gitu makanya gue analogikan cewek = penjual, cowok=pembeli :)

Reply

Azzz.. saya gak tahu banget soal ekonomi bang, soalnya saya itu orang sains..
tapi kalo dilihat lihat emang bener juga sih, cari pacar itu kayak beli barang di pasar. harus berusaha untuk bisa dapet yang baik dan murah.

Reply

Keren sih. Untung cewe lebih banyak daripada cowo, jadi yang jadi penjual di sini adalah cewe, bukan si cowo.

Btw keren juga nih, dari mata kuliah bisa bikin penelitian sedemikian rupa. Tapi gue mau komplen sedikit, kalo cewek beneran penjual, dan yg dijual adalah status jomblo, berarti si pembeli berhak untuk membeli barang serupa lagi, dan si penjual, enggak berhak ngambil barang yg udah dijual. If you know what i mean

Reply

aaaaaaaaaaa, postingannya keren banget kakak. ngepasin banget aku besok UAS Pengantar Ekonomi yang ada pasar-pasarnya. jadi langsung masuk deh materI pasarnya kalo gini :D

Reply

sangka lo mario teguh -__-

Reply

hehehe makasih yaaa.. sukses UAS-nya :3

Reply

selingkuh+gak bisa minta putus maksud lo? :))
makanya kan gue analogikan ke nyari pacar, bebas mah :p

Reply

gue juga orang sains (pas SMA-nya) :p
gak murah juga sih, yang sesuai kebutuhan lebih teatnya :p

Reply

di pasar persaingan sempurna ada diskon kan? :D

Reply

Kampretttt banget nih bikin gue ngakak guling2:))))

Reply

Hoooo... analogi yang berat tapi pas hahaha
emang bener banget nih sama kenyataan. cari pacar itu emang kayak jalan-jalan di mall :D

Reply

Post a Comment

Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca postingan gue. Gak perlu ninggalin link blog untuk dapet feedback, karena dari komentar kalian pasti dapet feedback yang sepadan kok.

Terima kasih!