A Great Story Comes With Great Stupidity : Balada Hansip Kece [Part.2]

Balada Hansip Kece [Part.2]



Wanita itu lari dengan tergesa-gesa. Sadar bahwa sang Hansip tadi melihat aksinya bagai melihat seorang pencuri pakaian dalam nenek-nenek.

Sudah cukup jauh ia berlari hingga betisnya sedikit berkeringat. Ia mulai memelankan langkahnya hingga benar-benar berhenti. Namun langkahnya kini malah mengajaknya untuk kembali ke tempat awal ia melihat sang Hansip beraksi.

Bang toyib..bang toyib.. abang tak pulang..pulanggg…

Suara ringtone hape khas orang galau kini membahana di pangkalan ojek.
“Jek,hape lo bunyi” kata si Bima sambil mendorong-dorong pantatnya Reja dengan pentungan keramatnya.

“Hoooaaamm.. apaan cuk?” jawab Reja sang Ojek sambil menguap. Mungkin kalo ada gajah lewat bisa ikut tersedot kedalam uapannya.

“Hape lo koplak!” balas si Hansip sedikit kesal,ntah kesal karena wanita tadi atau karena bau surga dari uapan sang ojek.

KLIK. Reja mengangkat telfon masuk dari nomer yang tak dikenalnya.
“Anjas disini,kamu dimana? Oh oke,abang kesana”

Dan Klik,suara telfon ditutup begitu nyata. Sreeeettt.. suara resleting jaket ditarik pun begitu bersahaja.

“Gue pergi jemput Iman anak pak RT dulu”
“Tunggu sebentar. Nama lo Reja atau Anjas?”

“Kalo lagi kerja nama gue Anjas meeen. Antar jemput anak sekolah. Udah gue cabut dulu!”

Anjas pun pergi meninggalkan Hansip sendirian di pangkalan ojek. Hansip hanya bisa melongo mendengar penjelasan kawan barunya itu. Kali ini dia mulai bingung, bingung bagaimana mengetahui siapakah wanita yang melihatnya melakukan ritual pagi dan tentang nama Anjas kini juga mulai merasuki pikirannya. Mungkin dia akan merubah namanya juga saat bekerja, menjadi Hans.
 *****

CEKLEK.
Suara standar motor supra balap si Anjas membuyarkan lamunan Hans.
“kampret banget itu anak pak RT!” Anjas membuka percakapan dengan nada kesal.

“Lah kenapa? Dia gak nyuruh lo minum air aki kan?” Balas Hans penuh ketololan.

“Liat aja jok motor gue! Penuh eek! Sudah smp masih aja boker di celana! Mana bayar Cuma 3 rebu. Cuci motor sekarang itu 10 rebu! Rugi 7 rebu gue cuk!” Jawab Anjas panjang lebar selebar perutnya.

Koplak!” balas Hans singkat.
“Lo kenapa sip? Daritadi sewot mulu? Lo sirik sama wajah ganteng gue?”
“udah..ayok main catur dulu,ntar gue ceritain”  jawab Hans dengan nada dingin. Sedingin jempolnya yang keluar dari kaos kaki bolongnya.

Tanpa mengiyakan, Anjas mengambil papan catur yang terkulai lemas di sudut pangkalan ojeknya.
Perlahan-lahan, secara bergantian Anjas dan Hans memindahkan bidak caturnya. Anjas yang hanya mengandalkan serangan balik membuat pertandingan catur ini sedikit monoton.

“bilangnya mau cerita sip? Gak jadi?” Anjas berusaha merusak konsentrasi Hans.

“umm..oke..jadi tadi pagi gue lagi lakuin ritual pagi disini…”
“maju mundurin pantat?” potong si Anjas dengan cepat. Anjas emang paling suka kalo bahas ritual paginya Hans.

“Iya,dan ada yang liat gue ngeritual” balas Hans dengan nada serius. Matanya tajam menatap bibir milik Anjas yang mirip ikan cupang, menanti jawaban apakah yang akan terucap dari bibir sexy itu.

“SKAK! Muahahahahaha!!”
“Kampret lu! Gue serius nunggu jawaban lo” gerutu Hansip seraya memegang pentungannya,mungkin Hans ingin mencium bibir Reja dengan pentungannya.

“haha..oke..oke..siapa yang ngeliat lu ngeritual? Pak SBY? haha” balas Anjas penuh penghinaan. 

“bukan cuk! Tapi cewek! Cewek!” sanggah Hans dengan leher berurat-urat.
“Hah? Cewek?! Dimana cuk?” Anjas menanggapi sedikit tidak percaya.
Disana tuh.. di balik semak-semak sebrang jalan” Lanjut Hans seraya menunjuk-nunjuk tempat yang ia katakan.

Sesekali matanya melihat ke arah semak-semak yang ditunjuknya,sesekali juga ia melihat bibirnya Anjas, sekali lagi dia tidak percaya mungkin pentungan keramatnya bakal beneran pindah ke bibirnya.

“Halaaah..gak mungkin ada cewek disini,salah liat kali? haha”
“Lu gak percaya sama gue?!” balas Hans dengan nada sedikit keras.
“Di semak-semak sebrang jalan sana ada cew…Nah itu! Itu ceweknya cuk!”
Tanpa ba-bi-bu Hansip lari ke arah semak-semak itu. Langkahnya jauh bak bencong terjaring razia. Bum bum bum.. hentakan kakinya menggetarkan Bumi.

Wanita itu kaget melihat Hansip sudah lari kesetanan ke arahnya. Dia tak sempat lari. Langkahnya seperti terpaku, tak kuat untuk berlalu.
Hentakkan kaki Hansip perlahan mulai mengganggu ketenangan para cacing di dalam tanah. BUM BUM BUUMM PLEK. Langkahnya terhenti.

“Kuda ngesot! Apaan nih?!” Hansip bertanya pada dirinya sendiri sambil melihat apa yang diinjaknya.
“kayak gak asing sama benda ini…Anjrit! Ini Tai kucing!”

“lu kenapa sip? Lari tiba-tiba berenti ga jelas?” terdengar suara Anjas dari belakang Hansip.
“Liat nih,gue nginjek ranjau darat! Sepatu boots ini kayaknya bawa sial! Gue buang aja!” jawab Hansip penuh emosi. Tidak lama sepatu boots barunya udah terlepas dari kaki baunya dan siap untuk dibuang.

“Boots bikin sial! Mampus luuu!!!” teriak Hansip sambil men-three point boots barunya. Entah akan masuk ring atau tidak.
“weh jangan! Mending buat gue! Gue gak punya sepatu!!” cegah Anjas dengan segala kekuatan urat mulutnya,tapi terlambat,sepatu boots dengan bonus ranjau kini telah hilang jauh di depan mereka.
“Udah,gue pungut lagi itu sepatu,awas lo minta balik!” Lanjut Anjas sedikit marah. Kini Hansip sendiri dengan kaos kaki bolongnya. Anjas mengejar sepatu bootsnya.
*****
Di balik pohon wanita itu masih deg-degan. Takut akan ketahuan kedoknya. Ditengah ketakutannya, ada hal yang mengagetkannya.
SREEEEEKKKK….

“Awww..”
Suara benda jatuh di sekitar semak-semak mengagetkannya. Beruntung dia tak punya penyakit panu, ntah apa hubungannya.

“Jangan-jangan monyet? sebaiknya kuperiksa” Langkah penuh ketakutan dibalut penasaran membawanya melihat ada apa di balik semak-semak itu.

“KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA HANTUUUUUU” Teriakan wanita dengan volume maksimal membahana di balik semak-semak!
Anjas yang berdiri di depan wanita yang berteriak ini mulai merinding,takut beneran ada hantu. Di belakang Anjas sudah ada Hansip yang berlari untuk menyelidiki darimana teriakan itu.

“loh? Farah??” Anjas sedikit tak percaya melihat siapa yang di depannya. Farah hanya bisa diem di tempatnya. Hansip hanya termenung. Dalam pikirannya kini terisi satu nama yaitu FARAH.

Bersambung
Udah mulai ketebak ceritanya? Siapakah Farah sebenarnya? Apakah motif Farah sembunyi di balik semak-semak? Apakah Anjas akan menemukan boots milik Hansip?? Dan siapakah sebenernya tokoh utama cerita ini??!!! Penulisnya bingung!

Nantikan kelanjutannya di “Balada Hansip Kece Part.3” muehehehe…

18 comments

anjrit bersambung lagi ditunggu secepatnya ya cupang caem :)

Reply

eaa mulai ngebuat cerbung...
cemungudh ea qaqaq..

keren ceritanya, keep up the good work =)

Reply

WHOAAA FARAH ITU NAMA GUEH! *CAPSLOCK JEBOL*

Reply

ow...Farah tuh kenalannya Anjas deh kyaknya :D *dilempar kancut*

ditunggu hansip ke-3-nye :D

Reply

@ si jelek okeh sabar bro... yg ketiga tamat deh haha

@ adji : iseng aja ngisi liburan muehehhe

@ beby : namamu kan farh bukan farah :p

@ caya : ummm...bener gak yaaa? haha... tunggu aja di part.3 :)

Reply

BERSAMBUUUUUNG LAGIIIII???

Yasalam. Mau ngalahin cinta fitri nih jangan-jangan -__-

Reply

Sambungannya kapan nek? lanjutkan ya haha

Reply

eaeaaa bersambung lagi -_-

Reply

otrl : haha..art.3 terakhir koookkk..tenang ajaaa :)

@ rizki : ummm..gatau juga hehe

@ rusydina : wahahaha saorry yeee jadi penasaran :p

Reply

hahaha lucu injak tainya

kayak sinetron aja bersambung ;p

Reply

Jiaaaah -___-'' parah nih ceritanya hahaha =)) Well, banyak kemajuannya nek, walau masih ada beberapa kesalahan dalam penulisan.. Yang palng terlihat kontras itu penggunaan huruf kapital dan huruf kecil, seperti kalimat bertanda kutip itu pas dibuka pake huruf kapital dong, contoh: “loh? Farah??” <-- huruf L besar, lalu tanda tanya gak perlu dua, kalau mau ada penekanan itu lebih baik ?!, jadinya seperti ini: “Loh? Farah?!” ^_^ Lanjutkan lagi, tag lagi! hahahaha ~(^_^)~

Reply

@ bang nas : wahahaha namanya aja cerbung,masa ga bersambung :p

@ basister : wahahaha parah knp? tebakanmu salah yaaa? jiaaahhh knp ngasitaunya gak pas di part.1 sist? -___- iya ntar ku tag lagi haha

Reply

ditunggu kelanjutannya...

Reply

Cinta fitri ni kayanya -___-

Reply

Tebakanku bener, pasti si cewek bakalan dikejar, yang aku bilang parah itu, dirimu nulis ceritanya terlalu didramatisir -__- hahaha

Reply

@ uzay : sipp :)

@ findes : -____- masih 2 part ini..ada yang sampe 6 :)

@ basister : itu lain nebak wooo -__- wahahahaha biar penasaran :p

Reply

Post a Comment

Terima kasih sudah meluangkan waktu kalian untuk membaca postingan gue. Gak perlu ninggalin link blog untuk dapet feedback, karena dari komentar kalian pasti dapet feedback yang sepadan kok.

Terima kasih!